Baca Juga
Dikabarkan dalam media-media nasional, bahkan Presiden Soeharto sebagai kepala pemerintahan waktu itu juga melarang keluarga besarnya untuk keluar rumah. Hal ini disampaikan oleh anak ke-empat Presiden Soeharto, Siti Hediyati atau yang akrab disapa Mbak Titik. "Kita di rumah saja. Karena katanya kan bahaya kalau melihat itu," ujarnya.
Alhasil, Mbak Titik dan keluarga serta ratusan juta masyarakat Indonesia melewatkan momen langka begitu saja. Atau mungkin menyaksikan, namun hanya dari stasiun televisi Nasional.
Lantas apa yang membuat Gerhana Matahari Total sangat ditakuti waktu itu?
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin dalam wawancara khusus kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, ada semacam pembodohan publik dengan mengatakan, "Awas, hati-hati, gerhana bisa membutakan mata." Bahkan ada yang sampai bertindak ekstrem dengan menutup seluruh jendela rumah. "Seakan matahari memancarkan radiasi berbahaya," Thomas menambahkan.
Kengerian tak berhenti di situ, bahkan di salah satu daerah di Indonesia, menutup mata hewan-hewan penghuni kebun binatang agar mereka tak buta.
Tetapi kini, insiden pembodohan massal itu sudah tidak berlaku. Teknologi sudah cukup canggih dan pengetahuan masyarakat semakin luas. Thomas juga menuturkan, Gerhana Matahari Total adalah fenomena yang luar biasa bukan peristiwa penuh marabahaya.
Pada saat gerhana total, tambah Thomas, justru paling bagus melihat langsung. Tanpa kaca mata, tak perlu pakai filter. Thomas juga mengungkapkan, gerhana matahari total 2016 yang akan terjadi pada 9 Maret mendatang merupakan yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia. Untuk itulah, Lapan meluncurkan hitung mundur 55 hari jelang gerhana matahari total.
Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada 2019, yakni gerhana matahari cincin. Sementara, Gerhana Matahari Total berikutnya baru melintas di wilayah Nusantara pada 20 April 2023.
So, bagi orang-orang yang telah pernah melewatkan kesempatan melihat Gerhana Matahari Total di 1983, saatnya Anda membayarnya di Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. Well selamat menikamti momen langka ini.
(war)
*
0 Response to " Gerhana Matahari Total Dianggap Mengerikan Itu Hanyalah Mitos"
Posting Komentar